Beban Dibayar Dimuka: Pengertian, Contoh, dan Cara Membuat Jurnalnya
Dalam akuntansi, ada istilah beban dibayar dimuka yang sering muncul dalam laporan keuangan, terutama pada perusahaan yang melakukan pembayaran di awal untuk kebutuhan masa depan. Agar pencatatan rapi, penting memahami konsep ini beserta contohnya.
Apa Itu Beban Dibayar Dimuka?
Beban dibayar dimuka adalah biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan, tetapi manfaatnya baru akan dirasakan di periode mendatang. Karena manfaatnya belum habis digunakan, maka dicatat sebagai aset lancar di neraca.
Contoh sederhana: perusahaan membayar sewa kantor untuk 1 tahun ke depan. Pembayaran ini belum sepenuhnya menjadi beban saat dicatat, melainkan akan dialokasikan tiap bulan sesuai periode yang berjalan.
Contoh Beban Dibayar Dimuka
Beberapa contoh umum beban dibayar dimuka antara lain:
Sewa kantor yang dibayar tahunan.
Asuransi yang dibayar di awal periode.
Iklan atau promosi yang kontraknya berlaku beberapa bulan ke depan.
Langganan software atau layanan yang dibayar di muka.
Jurnal Pembukuan Beban Dibayar Dimuka
1. Saat pembayaran dilakukan di muka
Misalnya, perusahaan membayar sewa kantor Rp12.000.000 untuk 1 tahun di bulan Januari.
(Dr) Beban Dibayar Dimuka Rp12.000.000
(Cr) Kas/Bank Rp12.000.000
2. Saat beban dialokasikan tiap bulan
Setiap bulan, sewa sebesar Rp1.000.000 (Rp12.000.000 ÷ 12 bulan) diakui sebagai beban.
(Dr) Beban Sewa Rp1.000.000
(Cr) Beban Dibayar Dimuka Rp1.000.000
Dengan cara ini, laporan keuangan akan menunjukkan biaya sewa secara proporsional sesuai periode pemakaian.
Kesimpulan
Beban dibayar dimuka adalah biaya yang dibayar di awal namun diakui sebagai beban secara bertahap sesuai manfaatnya. Pencatatan yang tepat akan membuat laporan keuangan lebih akurat dan mudah dipahami.
👉 Lebih mudah lagi kalau menggunakan AbiPro Software Akuntansi, semua pencatatan beban, jurnal, dan laporan keuangan bisa otomatis tersusun rapi tanpa ribet.