4 Perbedaan SAK IFRS, SAK ETAP, dan SAK EMKM yang Perlu Anda Ketahui

4 Perbedaan SAK IFRS, SAK ETAP, dan SAK EMKM yang Perlu Anda Ketahui

Dalam dunia akuntansi di Indonesia, dikenal istilah SAK atau Standar Akuntansi Keuangan.
SAK adalah seperangkat pedoman yang digunakan sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan, agar hasilnya konsisten, transparan, dan bisa dipahami oleh berbagai pihak seperti pemilik usaha, investor, hingga pemerintah.

SAK di Indonesia disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan memiliki beberapa versi sesuai kebutuhan skala usaha, di antaranya SAK IFRS, SAK ETAP, dan SAK EMKM.

Masih banyak pelaku usaha yang bingung membedakan ketiga standar ini. Padahal, memilih standar yang tepat akan mempermudah penyusunan laporan keuangan sesuai aturan.

Berikut penjelasan mengenai perbedaan SAK IFRS, SAK ETAP, dan SAK EMKM.


Tabel Perbedaan SAK IFRS, SAK ETAP, dan SAK EMKM

Aspek

SAK IFRS

SAK ETAP

SAK EMKM

Pengguna

Perusahaan besar & terbuka (go public)

Perusahaan menengah tanpa akuntabilitas publik

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Kompleksitas

Paling detail & kompleks (sesuai standar internasional)

Lebih sederhana, tapi tetap lengkap

Paling sederhana, hanya laporan posisi keuangan & laba rugi

Tujuan

Transparansi untuk investor & publik

Kemudahan pencatatan bagi entitas menengah

Mempermudah UMKM membuat laporan keuangan

Adopsi Internasional

Mengacu penuh pada IFRS

Disederhanakan, tetap berdasar IFRS

Fokus kebutuhan lokal, tidak berbasis IFRS


Kesimpulan

SAK (Standar Akuntansi Keuangan) adalah pedoman resmi yang memastikan laporan keuangan tersusun rapi, konsisten, dan sesuai aturan. Pemilihannya tergantung pada skala bisnis:

  • SAK IFRS → untuk perusahaan besar dan terbuka.

  • SAK ETAP → untuk perusahaan menengah.

  • SAK EMKM → untuk UMKM dengan pencatatan sederhana.

Agar laporan keuangan bisnis Anda sesuai standar dan mudah dikelola, gunakan AbiPro Software Akuntansi.


Languages »

You cannot copy content of this page